Sabtu, 28 Maret 2009

BELAJAR PSIKOLOGI DARI ANIME

Oke Friends..
Saya ingin cerita tentang pengalaman hidup saya.
Saya ingin mengajak semua orang kembali ke masa lalu.
Photobucket


Nah,
Ada yang pernah dengar kata Anime?
Atau Anda sering menonton kartun?
Mungkin Anda dulu sering mnonton Doraemon?

Bagi para penggemar Anime tentunya istilah di atas sudah pasti ada di luar kepala. Tapi bagi yang kurang suka dengan Anime? Saya akan membicarakan Anime secara sekilas. Kalau tidak salah ya, Anime itu merupakan singkatan dari Animation Manga. Manga itu sendiri adalah komik jepang. Sudahkah ada gambaran mengenai anime?

Saya anggap Anda sudah punya gambaran,,hehe

Psikologi itu ternyata tidak hanya dapat kita pelajari dari dunia nyata. Dalam dunia kartun pun psikologi lekat dan selalu mengiringi. Ingin buktinya?
Saya ambil contoh pada Anime Naruto.

Anime yang pernah booming di Indonesia ini sangat banyak pelajaran dari sisi psikologis. Saya lebih menekankan pada kepercayaan diri dan pembentukan karakter dari tokoh-tokoh yang ada di anime Naruto tersebut.

Saya mulai dari tokoh utama Naruto
Dia seorang yang tidak mempunyai ayah dan ibu, dia tidak mempunyai kehidupan yang bahagia semasa kecilnya. Sehingga dia tumbuh sebagai remaja yang sedikit nakal. Tapi kenakalannya adalah sewajarnya anak di usianya. Dibalik itu, ternyata dia mempunyai semangat juang yang tinggi. Dan dia malah menjadi inspirator bagi teman-temannya. 
Kita kaitkan dengan teori psikologi humanistic, Bahwa perilaku dan kepribadian itu munculnya dari diri sendiri. Meskipun lingkungan kurang mendorong kita untuk maju, Tapi asalkan kita bisa menemukan sedikit keunikan diri ita untuk diubah menjadi kekuatan, Maka kita dapat membuat perubahan hidup yang signifikan.

Kedua Tentunya Adalah Rival tokoh utama, saya ambil dua tokoh.
Uchiha Sasuke dan Gaara

Kedua tokoh ini sama-sama mengalami masa kecil yang kurang bahagia. Sasuke merupakan satu-satunya keturunan keluarga Uchiha yang tersisa. Karena seluruh keluarganya dibunuh oleh kakaknya sendiri. Hal yang hamper serupa terjadi pada Gaara. Namun bukan keluarga Gaara yang dibunuh. Melainkan kebebasan Gaar yang dibunuh. Bingung? Tonton filmnya aja,hehe

Terus,
Hubungan dengan psikologi yaitu, Dalam teori PsikoAnalisis milik Freud,
Bahwa kepribadian kita dibentuk ketika usia kita 5 tahun, Dan lingkungan sangat berpengaruh melalui super ego. Nah, jadi sangat jelaslah kenapa si Gaara dan Sasuke bisa menjadi seperti itu. Dalam tahap selanjutnya dijelaskan, Alam bawah sadar sangat mempengaruhi perilaku kita juga.

Oke guys,
Itu tadi baru intro saja..
Dalam artikel selanjutnya akan saya paparkan lebih jauh mengenai teori-teori psikologi dalam anime. Lebih lengkap, Lebih detail dan komplit.hehe

Ikuti terus ya…


Kamis, 26 Maret 2009

PSIKOLOGI DAN PEMILU

 


Mungkin Anda berpikir ada hubungannya dua hal tersebut ada hubungan meskipun hanya sedikit. 
Tapi menurut hemat penulis, Psikologi itu sangat berperan dalam PEMILU. Psikologi sangat membantu, untuk pengumpulan massa dan untuk meramu cara-cara persuasive agar rakyat menjadi ingin memilih suatu partai. Barrack Obama dapat terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat karena cara persuasifnya sangat hebat dalam merangkul massa. Belum lagi ada actor-aktor psikologi di belakangnya. Siapa yang ingin menang, kuasai saja PSIKOLOGI RAKYAT!
Saat-saat ini, partai-partai sedang beramai-ramai melakukan kampanye. Berbagai macam dilakukan untuk menarik hati simpatisan. Sayangnya di Indonesia ini, dalam iklan-iklan partai di media massa maupun dunia nyata hanya menjual bahasa persuasive. Bukan menawarkan suatu solusi yang konkrit. Terlepas dari itu semua, mari kita bahas efek bahasa persuasive kepada calon pemilih yang erat kaitannya dengan psikologi. 


Persuasi. Usaha untuk mengubah sikap orang lain.


Oke, saya ingin menjelaskan perspektif persuasive tradisional. Sebenarnya ada 2 perspektif, tapi saya ingin memulai dari yang tradisional.
Dalam buku Psikologi Sosial, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada di sebutkan:

Pertama Pakar lebih persuasif dibanding non-pakar (Hovland dan Weiss, 1951), Argumen yang sama akan terasa lebih berbobot jika disampaikan oleh, orang-orang yang, tampaknya benar-benar memahami ucapannya dan terkesan memiliki semua fakta pendukungnya dibanding jika disampaikan oleh orang-orang yang kurang memiliki kepakaran yang dimaksud. Karena inilah mengapa iklan televisi sering memperlihatkan para “ahli” yang mengenakan jas-laboratorium. 
Kedua, Pesan yang tidak terkesan sengaja dirancang untuk mengubah sikap kita seringkali lebih berhasil dibanding pesan-pesan yang dirancang terlalu kentara untuk tujuan itu (Walster dan Festinger, 1962). Dengan kata lain, secara umum kita tidak mempercayai – dan secara umum juga menolak untuk dipengaruhi oleh – orang-orang yang tampak kentara berusaha membujuk kita. Inilah salah satu alasan mengapa soft-sell menjadi sangat populer di dunia periklanan – dan juga di dunia politik.
Ketiga, Komunikator (nara sumber) yang atraktf lebih efektif dalam mengubah sikap dibanding nara sumber yang kurang atraktif (Kiesler dan Kiesler, 1969). Inilah salah satu alasan mengapa para model yang digunakan di dalam iklan adalah orang-orang yang sangat atraktif dan mengapa para pengiklan selalu berusaha mencari wajah-wajah baru.

Nb:Pak Heli ini, ada data yang saya ambil dari Hand oUt mata kuliah psikologi soisal bapak, teruma kasih ya pak, dan mohon map saya memakainya.

Sabtu, 21 Maret 2009

BAD NEWS 4 MY COLLEGE

 Saya hanya ingin berbagi kabar yang sedikit buruk atau malah bias dibilang buruk. Dalam seminggu ini aku hamper membolos terus. Hanya ada sehari yang masuk full. Rasanya aku menjadi seorang yang ‘nakal’ . Tapi rasanya menyenangkan dan asyik juga tapi di satu sisi aku merasa bersalah dengan orang tua dan keluargaku. Hari ini akupun tidak masuk kuliah alias bolos. Namun aku tidak membolos tanpa sebab.
Pada hari rabu kemarin aku ga masuk pas mata kuliah pertama, Aku tidak masuk karena harus menyelesaikan blog ini. Benar-benar cinta dech sama blog ini.hehe
Semoga teman-teman dapat menikmati blog ini dengan sebaik-baiknya. Lalu hari berikutnya kamis, aku bukan bolos, tetapi karena aku telat. Aku ga boleh masuk. Ya sudah, akhirnya hanya duduk di luar kelas. Tapi itu pun, menjadi sesuatu yang berguna, karena aku bias promosi bisnisku kepada temanku. Sungguh senang rasannya.
Jumat, aku sengaja tidak masuk karena, ada hal yang harus aku kerjakan. Tidak bisa saya sebutin degh, pokoknya penting, Buat hidupku dan keluargaku. 
Tapi rasa-rasanya di hati sangat ga nyaman. Rasanya campur aduk, kayaknya semakin banyak hal (lebih tepatnya masalah) yang bersemayam di otakku.hiks
 Tapi sebagai insan psikologi tentunya, kita harus meramu semua itu menjadi kekuatan. Iya kan??
 Sesuai artikel yang saya post kan kemarin. Mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Oya, pikirkan saja, bahwa kita bisa. Kayak ucapan seorang presiden, hehe.
 Dengan menulis artikel seperti ini, aku menjadi tentram degh, aku berbagi kepada orang lain. Walaupun hal yang saya bagi ini tidak selalu berita baik, tapi kalaupun ada berita buruk, pastilah ada solusinya.
“Salam hangat & sukses selalu” 

MAKE ANY BODY HEAR YOU!

Lihatlah pidato Soekarno yang menggebu-gebu.
Saksikanlah ketika Mario Teguh mulai berbicara.
Atau amatilah seorang Salesman yang menawarkan procuk mereka.

Contoh-contoh di atas merupakan orang yang bias membuat kita menjadi tertarik dengan apa yang dikatakan oleh orang itu. Dengan kata lain, mereka membuat orang lain memperhatikan dan tentunya mendengarkan mereka.
Bagaimana mereka bisa melakukan hal yang seperti itu? Jawabannya simple saja, Karena mereka tahu rahasianya.hehe
Oke.
Kita kembali serius.
Jadi dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya berkomunikasi dengan hanya bahasa verbal saja (ucapan) tetapi kita juga menggunakan bahasa non verbal (intonasi dan body language). Dan tahukah Anda? Bahwa orang lebih melihat kepada body language dan intonasi kita. Maksudnya dalam berkomunikasi, bahasa yang dominant diperhatikan adalah body language dan intonasi yaitu sebesar 92 %. Ucapan kita hanya 8 % saja.
Oke..
Saatnya bersimulasi.
Pak Karno, presiden pertama Indonesia bisa membuat ratusan ribu orang berbondong-bondong untuk mendengarkan pidatonya. Di samping pada saat itu butuh figure seorang pemimpin demi kemerdekaan, Pak Karno bisa dan tahu bagaimana beliau menggunakan body language dan intonasi. Dalam setiap pidatonya berapa kali beliau mengacungkan tangannya, menepukkan tangan ke dadanya. Coba lihat di documenter sejarah Indonesia. Selain itu cara bicara (intonasi) beliau meledak-ledak. Tak heran jika pada waktu itu sekitar 500.000 orang datang ke stadion Gelora Bung Karno untuk mendengarkan pidatonya.
Contoh yang lain, adalah Mario Teguh. Pernahkah Anda menyaksikan seminar beliau? Coba mari kita amati beliau ketika Anda menontonnya kelak. Beliau selalu mengatakan SAHABAT SUPER dengan intonasi yang enak untuk didengar. Lebih hebatnya, intonasi beliau sangat khas dan itu semacam magnet agar orang-orang datang dan mendengarkan beliau. Itu baru intonasinya saja, Bahasa tubuhnya memang tidak seperti Pak Karno yang selalu mengacungkan tangan dengan gagahnya. Lihatlah muka beliau, Dia selalu tersenyum dalam menjawab pertanyaan, lagi, lagi ini menjdai daya tariknya. Sesekali pun Mario Teguh menunjuk dengan tangan kepada Anda yang artinya, bahwa dia melakukan bahasa tubuh (body language) untuk Anda. Kita diberi penghargaan atas usaha kita untuk mendengarkan beliau.
Nah, 
Contoh terakhir ini adalah orang yang mungkin menyebalkan bagi kita. Terkadang ketika kita terburu-buru dia datang ke rumah kita dan terpaksa kita harus mendengarkannya. Walaupun kadang-kadang kita menjadi tertarik kepada produk yang ditawaarkannya. Tapi kita patut belajar kepada mereka, supaya kita juga bisa menjadi orang yang bisa didengar. 
Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan adalah waktu saya masih SMA. Saya bertemu Salesman parfum. Dia langsung mengarahkan saya ke dia. Jadi saya tidak bisa berpaling lagi, Mulailah dia beraksi dengan produknya. Bla..bla…bla..
Tentunya dengan intonasi yang unik dan persuasive. Lama-kelamaan saya jadi tertarik. Karena katanya, hari ini ada hadiah Cuma-Cuma, saya hanya cukup membayar bunganya saja sebesar 100.000 rupiah. Saya langsung saja menerima itu, Tapi ternyata di dompetku hanya ada 20.000 rupiah saja. Hehe. Si sales jadi jutek sama aku. Sial bener! Tapi tetep, Jadi beruntunglah saya tidak membeli itu. Karena itu merupakan penipuan hadiah. Hal itu sering dilakukan di kota-kota besar. 
Dari ketiga contoh di atas, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari tergantung karakter kita masing-masing. Misal, kita ingin presentasi di depan kelas, atau kita hanya ingin bercakap-cakap saja. Bahkan ketika Anda ingin mendapatkan wanita idaman Anda (khusus laki-laki). Hehe
Cara menerapkannya mudah saja, hal pertama yang harus dilakukan adalah menaati hokum alam berupa sebab-akibat. Jadi jika kita ingin didengar oleh orang lain maka kita harus mendengarkan orang lain. Jadi, ketika presentasi di kelas, kita harus mendengarkan teman kita jika kita presentasi maka dia pun akan membalasnya serupa.
Yang kedua, anda bisa melatih bahasa tubuh dan intonasi Anda sendiri. Bisa Anda lakukan di depan kaca. Lalu bergayalah sesuai karakter Anda. Ehm, untuk hasil yang lebih maksimal kita bisa melakukan hal ini di depan umum. Misal, kita berpura-pura ingin berkenalan dengan orang lain terutama berkenalan dengan wanita. Selain Anda bisa melatih bahasa tubuh Anda, Anda juga meningkatkan rasa percaya diri Anda.
Ingat bahasa tubuh dan intonasi sangat menentukan.
Jadi segera lah berupaya untuk melakukan perubahan.

PERKATAAN ANDA ADALAH DIRI ANDA

Pernahkah dengar kisah air yang indah??
Tahukah Anda bahwa air mempunyai kristal air yang berkilau dengan indahnya?
Bagaimana bisa hal itu terjadi?

Ya, sebelumnya saya ingin bercerita tentang air. Dalam penelitian seoarng professor di Jepang (Masaru Emoto), dikatakan bahwa air mempunyai kristal-kristal yang berkilau terang dan indah. Akan tetapi kristal air pun bisa berubah menjadi gelap dan tak berbentuk. Bagaimana bisa proses ini berlangsung?
Kuncinya ada pada perkataan kita,

Ketika air dibisiki dan diberi perkataan yang baik, maka kristal air tersebut akan berbentuk indah dan berwarna-warni. 


Photobucket



Sebaliknya, ketika diberi perkataan buruk, seketika kristal air akan menjadi gelap dan tak berbentuk artistic/

 

Nah, begitu pula dengan tubuh kita. Anda, saya dan setiap orang lainnya memiliki susunan tubuh yang sama. Setiap orang 60 % tubuhnya terdiri dari cairan (plasma darah) sisanya sel darah yang lain dan bentuk padat lainnya. Perkataan yang indah dan buruk itu juga berpengaruh pada kita.
Jika kita selalu berucap sesuatu yang indah dan sopan maka kristal-kristal yang ada pada tubuh kita akan membentuk wujud yang artistic dan berkilau. Lalu pada akhirnya akan membentuk perilaku kita. 
Sekarang coba rasakan sendiri pada diri Anda, Katakanlah “Aku bisa menjadi orang sukses” (dengan suara keras). Akan ada energi positif yang akan mengalir dalam diri Anda. Anda pun menjadi seorang yang lebih semangat. 
Dan, sebaliknya Katakanlah sesuatu perkataan kotor. Apapun itu, maka dalam diri Anda mengalir energi negative. Sehingga perilaku Anda akan mengarah ke perbuatan yang sia-sia.
Sebagai penutup, Perkataan dalam nada-nada pun sangat berpengaruh pada perilaku kita. Lagu yang kita setiap hari secara tidak sadar telah membentuk kepribadian kita.
Kristal-kristal air jika didengarkan lagu Beethoven akan membentuk wujud yang indah.
Waktu didengarkan musik rok, kristal air menjadi pecah dan hitam.

Dari uraian di atas, termasuk manakah kita?
Sekerang terserah kita, untuk memilih kata-kat untuk kita. Mulailah berkata yang baik-baik agar kita menjadi seorang yang berkepribadian bijkasana. Atau Anda memilih yang lain.
Perkataan Anda yang menentukan
“Salam Hangat dan sukses”

Kamis, 19 Maret 2009

HARI-HARI KULIAH

Sekarang aku menjadi orang yang tidak terlalu peduli dengan kuliah. Tapi tetap saja, kita wajib menjalaninya. Huff
Ternyata waktu itu memang laksana pedang atau ada yang bilang waktu adalah uang. Ketika aku kuliah di semester 2 ini. Serasa kegiatanku semakin padat dan sangat padat. Suatu berkah, saya melakukan usaha sampingan menjadi guru les anaka\-anak SD. Tapi hal ini, merenggut waktuku. Meskipun seperti itu aku jadi tahu makna hidup yang sebenarnya. Bagaimana susahnya mencari uang, dan susahnya membagi waktu. Dan hari ini, aku mulai evaluasi diri. Semoga saya tetap ITB (Ikhlas Tanpa Batas)cdan IST (Ikhlas Sampai Tuntas). Karena saya yakin kelak anak-anak ini akan mengubah percaturan hidup Indonesia.
 Ketika kuliah, hal yang pertama kali aku rasakan adalah mengantuk. Setelah itu diikuti rasa bosan. Fase ini, pada mulanya susah untuk aku kendalikan. Tapi seseorang berkata kepadaku “Ingatlah ibu dan keluargamu”. Benar juga dia, ibuku sudah semakin renta, adikku sebentar lagi masuk SMA, budheku seorang yang selalu mengharapkanku menjadi orang sukses.
 Tiada kata lain, kecuali berubah.
Wah, semangat,semangad, dan semangat!!!hoho....
Walaupun kadang-kadang bosan, tapi jika berkumpul dengan teman serasa jadi enak dan nyaman. 
 Tapi ada kejadian unik, Saya bereksperimen untuk telat. Saya mencoba suatu minggu, yang saya namakan minggu telat. Artinya saya berusaha untuk telat dalam kurun waktu seminggu itu.
Nah, pada hari pertama aku telat,ternyata dosennya pun juga telat. Jadi ga dihukum deggh,, hal ini berlangsung hingga hari keempat. Nah.saya sudah mencoba telat. Bahakan saya telat 30 menit. Dan ketika saya sampai di kelas, doesennya belum ada. Parahnya lagi dosennya malah lupa kalau ada kuliah di kelas ku..
Heheheeh
 Mungkin masih dilindungi saya, sehingga saya tidak dapat menjdai anak malas.hehe

Tetep semangat!!!
Fight...

TERKAIT PSIKOLOGI: SLUMDOG MILLIONAIRE

2 Pictures, Images and Photos


Jamal Malik seorang pemuda yang mempunyai fenomena menarik. Dalam film ini dia dikisahkan sedang mengikuti sebuah kuis “Who Want to Be A Milionare?”. Tidak ada satu orang pun yang menyangka seseorang yang berasal dari daerah kumuh dapat mencapai titik aman (uang besar). Lalu dia diinterogasi oleh polisi. Apa yang dia dapat? Pertama, dia mendapat setruman listrik dari polisi karena dinilai si Jamal menipu dengan microheap atau semacamnya. 
 Kedua, akhirnya dia dapat kepercayaan dari polisi, sehingga dia menceritakan segala peristiwa yang dia alami. Believe it or not! Semua kejadian yang pernah dia alami merupakan jawaban atas pertanyaan dari kuis itu. Ketiga, karena telah mendapat kepercayaan dari pihak berwajib, maka dia segera menyelesaikan pertanyaan terakhir.
Apa yang dapat saya pelajari dari film ini? 
 Saya mengambil banyak pelajaran dari film ini, hampir setiap peristiwa penting dalam kehidupan Jamal Malik sangat berkesan buat saya. Ketika dia masih kecil banyak tantangan dalam hidupnya, ibunya meningga dalam kerusuhan. Dia akhirnya berkelana dengan kakanya Salim. Lantas mereka pun bertemu dengan Latika.Ketiganya layaknya Three Masked Thir. Walaupun pada pertengahan cerita mereka berpisah dengan Latika.
 Kegigihan, keuletan, dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa dalam hidupnya (Jamal) membuat dia menjadi pemuda yang hebat dan tangguh. Dia mempunyai karakter sosial yang kompleks. Mampu menyelami makna dari peristiwa yang dialami merupakan kunci keberhasilan dalam hidup si Jamal. Tapi ada satu hal yang menarik, Mungkin selama ini kita kurang memperhatikan anak jalanan/ kumuh. Akan tetapi dari film ini seorang dari lingkungan kumuh pun dapat mengubah dunia!kalau saja dia tahu letak kemampuannya. 

Slumdog Millionaire Pictures, Images and Photos