Lihatlah pidato Soekarno yang menggebu-gebu.
Saksikanlah ketika Mario Teguh mulai berbicara.
Atau amatilah seorang Salesman yang menawarkan procuk mereka.
Contoh-contoh di atas merupakan orang yang bias membuat kita menjadi tertarik dengan apa yang dikatakan oleh orang itu. Dengan kata lain, mereka membuat orang lain memperhatikan dan tentunya mendengarkan mereka.
Bagaimana mereka bisa melakukan hal yang seperti itu? Jawabannya simple saja, Karena mereka tahu rahasianya.hehe
Oke.
Kita kembali serius.
Jadi dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya berkomunikasi dengan hanya bahasa verbal saja (ucapan) tetapi kita juga menggunakan bahasa non verbal (intonasi dan body language). Dan tahukah Anda? Bahwa orang lebih melihat kepada body language dan intonasi kita. Maksudnya dalam berkomunikasi, bahasa yang dominant diperhatikan adalah body language dan intonasi yaitu sebesar 92 %. Ucapan kita hanya 8 % saja.
Oke..
Saatnya bersimulasi.
Pak Karno, presiden pertama Indonesia bisa membuat ratusan ribu orang berbondong-bondong untuk mendengarkan pidatonya. Di samping pada saat itu butuh figure seorang pemimpin demi kemerdekaan, Pak Karno bisa dan tahu bagaimana beliau menggunakan body language dan intonasi. Dalam setiap pidatonya berapa kali beliau mengacungkan tangannya, menepukkan tangan ke dadanya. Coba lihat di documenter sejarah Indonesia. Selain itu cara bicara (intonasi) beliau meledak-ledak. Tak heran jika pada waktu itu sekitar 500.000 orang datang ke stadion Gelora Bung Karno untuk mendengarkan pidatonya.
Contoh yang lain, adalah Mario Teguh. Pernahkah Anda menyaksikan seminar beliau? Coba mari kita amati beliau ketika Anda menontonnya kelak. Beliau selalu mengatakan SAHABAT SUPER dengan intonasi yang enak untuk didengar. Lebih hebatnya, intonasi beliau sangat khas dan itu semacam magnet agar orang-orang datang dan mendengarkan beliau. Itu baru intonasinya saja, Bahasa tubuhnya memang tidak seperti Pak Karno yang selalu mengacungkan tangan dengan gagahnya. Lihatlah muka beliau, Dia selalu tersenyum dalam menjawab pertanyaan, lagi, lagi ini menjdai daya tariknya. Sesekali pun Mario Teguh menunjuk dengan tangan kepada Anda yang artinya, bahwa dia melakukan bahasa tubuh (body language) untuk Anda. Kita diberi penghargaan atas usaha kita untuk mendengarkan beliau.
Nah,
Contoh terakhir ini adalah orang yang mungkin menyebalkan bagi kita. Terkadang ketika kita terburu-buru dia datang ke rumah kita dan terpaksa kita harus mendengarkannya. Walaupun kadang-kadang kita menjadi tertarik kepada produk yang ditawaarkannya. Tapi kita patut belajar kepada mereka, supaya kita juga bisa menjadi orang yang bisa didengar.
Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan adalah waktu saya masih SMA. Saya bertemu Salesman parfum. Dia langsung mengarahkan saya ke dia. Jadi saya tidak bisa berpaling lagi, Mulailah dia beraksi dengan produknya. Bla..bla…bla..
Tentunya dengan intonasi yang unik dan persuasive. Lama-kelamaan saya jadi tertarik. Karena katanya, hari ini ada hadiah Cuma-Cuma, saya hanya cukup membayar bunganya saja sebesar 100.000 rupiah. Saya langsung saja menerima itu, Tapi ternyata di dompetku hanya ada 20.000 rupiah saja. Hehe. Si sales jadi jutek sama aku. Sial bener! Tapi tetep, Jadi beruntunglah saya tidak membeli itu. Karena itu merupakan penipuan hadiah. Hal itu sering dilakukan di kota-kota besar.
Dari ketiga contoh di atas, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari tergantung karakter kita masing-masing. Misal, kita ingin presentasi di depan kelas, atau kita hanya ingin bercakap-cakap saja. Bahkan ketika Anda ingin mendapatkan wanita idaman Anda (khusus laki-laki). Hehe
Cara menerapkannya mudah saja, hal pertama yang harus dilakukan adalah menaati hokum alam berupa sebab-akibat. Jadi jika kita ingin didengar oleh orang lain maka kita harus mendengarkan orang lain. Jadi, ketika presentasi di kelas, kita harus mendengarkan teman kita jika kita presentasi maka dia pun akan membalasnya serupa.
Yang kedua, anda bisa melatih bahasa tubuh dan intonasi Anda sendiri. Bisa Anda lakukan di depan kaca. Lalu bergayalah sesuai karakter Anda. Ehm, untuk hasil yang lebih maksimal kita bisa melakukan hal ini di depan umum. Misal, kita berpura-pura ingin berkenalan dengan orang lain terutama berkenalan dengan wanita. Selain Anda bisa melatih bahasa tubuh Anda, Anda juga meningkatkan rasa percaya diri Anda.
Ingat bahasa tubuh dan intonasi sangat menentukan.
Jadi segera lah berupaya untuk melakukan perubahan.
Sabtu, 21 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar